RESPIRASI SEL
Respirasi
berasal dari kata latin yaitu respirare yang artinya bernafas. Respirasi yaitu
suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi melalui
proses kimia dengan menggunakan O2, proses pengambilan O2 untuk memecah
senyawa-senyawa organik menjadi CO2, H2O dan energi. Dari respirasi akan
dihasilkan energi kimia ATP untak kegiatan kehidupan, seperti sintesis
(anabolisme), gerak, pertumbuhan.
Respirasi sudah diketahui sejak abad XVIII, yaitu oleh :
• J.Priestley pada tahun 1772 : Tumbuhan dapat memurnikan udara kotor
• Lavoisier : Respirasi CO2+ H2O
• Ingenhousz : Tumbuhan dan hewan terjadi pertukaran O2 dan CO2 dengan
atmosfer.
Respirasi merupakan proses penguaraian zat-zat organik untuk membebaskan
energi. Dimana energi yang tersimpan tadi ditimbulkan kembali untuk
menyelenggaran proses-proses kehidupan.
Reaksi :
Respirasi pada hakikatnya adalah reaksi redoks, dimana substrat dioksidasi
menjadi CO2 sedangkan O2 yang diserap sebagai oksidator mengalami reduksi
menjadi H2O. Yang disebut substrat respirasi adalah setiap senyawa organik yang
dioksidasikan dalam respirasi, atau senyawa-senyawa yang terdapat dalam sel
tumbuhan yang secara relatif banyak jumlahnya dan biasanya direspirasikan
menjadi CO2 dan air. Sedangkan metabolit respirasi adalah
intermediat-intermediat yang terbentuk dalam reaksi-reaksi respirasi.
Karbohidrat merupakan substrat respirasi utama yang terdapat dalam sel tumbuhan
tinggi. Terdapat beberapa substrat respirasi yang penting lainnya diantaranya
adalah beberapa jenis gula seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa; pati; asam
organik; dan protein (digunakan pada keadaan dan spesies tertentu). Secara
umum, respirasi karbohidrat dapat dituliskan sebagai berikut :
Respirasi banyak memberikan manfaat bagi tumbuhan. Manfaat tersebut terlihat
dalam proses respirasi dimana terjadi proses pemecahan senyawa organik, dari
proses pemecahan tersebut maka dihasilkanlah senyawa-senyawa antara yang
penting sebagai ”Building Block”. Building Block merupakan senyawa-senyawa yang
penting sebagai pembentuk tubuh. Senyawa-senyawa tersebut meliputi asam amino
untuk protein; nukleotida untuk asam nukleat; dan prazat karbon untuk pigmen
profirin (seperti klorofil dan sitokrom), lemak, sterol, karotenoid, pigmen
flavonoid seperti antosianin, dan senyawa aromatik tertentu lainnya, seperti
lignin.
Laju respirasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain yaitu :
Ketersediaan substrat
Tersedianya substrat pada tanaman merupakan hal yang penting dalam melakukan
respirasi. Tumbuhan dengan kandungan substrat yang rendah akan melakukan
respirasi dengan laju yang rendah pula. Demikian sebaliknya bila substrat yang
tersedia cukup banyak maka laju respirasi akan meningkat.
Ketersediaan Oksigen
Ketersediaan oksigen akan mempengaruhi laju respirasi, namun besarnya pengaruh
tersebut berbeda bagi masing-masing spesies dan bahkan berbeda antara organ
pada tumbuhan yang sama. Fluktuasi normal kandungan oksigen di udara tidak
banyak mempengaruhi laju respirasi, karena jumlah oksigen yang dibutuhkan
tumbuhan untuk berrespirasi jauh lebih rendah dari oksigen yang tersedia di
udara.
Suhu
Pengaruh faktor suhu bagi laju respirasi tumbuhan sangat terkait dengan faktor
Q10, dimana umumnya laju reaksi respirasi akan meningkat untuk setiap kenaikan
suhu sebesar 10o C, namun hal ini tergantung pada masing-masing spesies.
Tipe dan umur tumbuhan
Masing-masing spesies tumbuhan memiliki perbedaan metabolsme, dengan demikian
kebutuhan tumbuhan untuk berespirasi akan berbeda pada masing-masing spesies.
Tumbuhan muda menunjukkan laju respirasi yang lebih tinggi dibanding tumbuhan
yang tua. Demikian pula pada organ tumbuhan yang sedang dalam masa pertumbuhan.
Kadar CO2 dalam udara
Kurangnya O2 atau kelebihan CO2 tampak pada kegiatan respirasi biji-bijian,
akar maupun batang yang terpendam dalam tanah. Jika kadar CO2 naik sampai 10 %
dan kadar O2 turun sampai 0 % maka respirasi akan terhenti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar